Sabtu, 17 Desember 2011

Kisah Abbad Bin Bisyir Yang Selalu Disertai Cahaya Allah

Dia adalah seorang pejuang pantang menyerah. Di genggaman tangan nya tersimpah harapan umat, bersatu mempertahankan eksistensi, melawan satria durjana dari kaum murtad dan Kafir. Dialah abbad Bin bisyir, seorang pejuang yang menjadi muslim setelah mendengar orasi Mush'ab Bin Umair. Di setiap peperangan umat islam melawan kaum kafir, Abbad Bin Bisyir berada di barisan terdepan, berjihad dijalan allah dengan gagah berani. Setelah perang Dzatur Riqa' selesai Rassulullah memilih beberapa orang sahabatnya untuk berjaga jaga secara bergiliran. Salah satu yang terpilih adalah Abbad Bin Bisyir. Abbad melihat bahwa lingkungan sekelilingnya aman. Dia berjaga sambil shalat malam. Di sebuah rakaat, setelah membaca surat Al-fatihah, sebuah anak panah melesat menancap dipangkal lengannya. Bukannya merintih kesakitan, atau berteriak meminta tolong bahwa ada serangan, dia justru terus shalat sambil mencabut anak panah itu. Tidak lama kemudian anak panah kedua datang mengenai anggota badannya. Tetapi ia tak hendak menghentikan shalatnya hanya dicabutnya anak panah itu seperti yang pertama tadi, dan terus membaca surat. kemudian dalam gelap malam itu musuh memanahnya untuk ke tiga kalinya. Abbad menarik anak panah itu dan mengakhiri bacaan surat. Dia terus shalat hingga selesai..
     Selesai shalat, seorang sahabat, Amar Bin yasir menyaksikan abbad sudah melemah akibat serangan anak panah tadi. Abbad bercerita, " Ketika shalat tadi, aku membaca beberapa ayat al-Qur'an yang amat mengharukan hatiku hingga aku tak ingin memutusnya. Dan demi Allah aku tidaklah akan menyia-nyiakan tugas dari Rasulullah untuk menjaga Pos, aku lebih suka mati dari pada harus memutuskan bacaan ayat-ayat yang sedang kubaca itu!"
     Dialah sahabat yang rela menyerahkan nyawa Bahkan hidup nya kepada Allah dan Rasul-Nya.Di medan laga ia muncul sebagai orang pertama. Di waktu pembagian hartarampasan perang, akan sukar untuk menemukannya.
    Dalam peperangan sepeninggal Rasulullah, Abbad berperan penting, seperti dalam perang yamamah, perang yang mengharuskan kaum muslimin menghadapi bala tentara kaum kafir dibawah pimpinan Musailamah Al- Kadzab. Sehari sebelumnya, Abbad bermimpi. Entah apa mimpinya, yang jelas arti mimpi itu adalah peperangan   antara kaumMuslimin dengan para pemurtaddi sebuah arena.
    Abu sa'id al Khudri menghadap Abu Bakar Shiddiq untuk menceritakan arti mimpi Abbad. Seakan sudah mengetahui, Abu said mengatakan, dalam perang itu, Abbad berjihad dengan sangat mengagumkanhingga dia menjadi Syahid.
Abbad bin Bisyiri berkata kepada abu sa'id, "hai abu said. saya bermimpi melihat langit terbuka untukku, kemudian tertutup lagi. saya yakin bahwa ta'birnyainsya allah saya akan syahid."  Di perang yamamah itu abu said mendengar Abbad berserukepada orang orang anshar, " pecahkan sarung sarung pedang kalian dan tunjukan kelebihan kalian...!" Maka datang lah 400 kaum muslimin yang bertempur dengan gagah berani.
tatkala pertempuran sengit itusemakin berat untuk kemenagan musuh, teringatlah olehnya ucapan Rasulullah terhadap golongan Anshar, " Kalian adalah inti. Maka tidak mungkinsaya dicederai pihak kalian!'' Ucapan itu memenuhi rongga dada dan hatinya, seolah rasulullah  masih berdiri, mengulang kata-kata itu.
Abbad bersama Abu Djanah dan Barra' bin Malik mengerahkan pasukannya ke taman maut, Sebuah taman yang digunakan sebagai benteng pertahanan. Di situlah Abbad menemui Syahidnya, syahid yang ia Idamkan, Seperti dalam mimpinya.
SEMOGA CERITA INI BERMANFA'AT...!
Penulis